Kamis, 11 Desember 2014

Tips Cara Memilih Gitar Untuk Pemula


Bagi seorang pemula yang baru mulai belajar gitar, selalu timbul pertanyaan, gitar yang bagaimana yang paling tepat untuk pemula? Berapa harganya?
Berdasarkan aneka merek dan tingkatan kualitasnya, sebuah gitar bisa memiliki rentang harga yang sangat luas, mulai dari hanya puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah!
Bagi seorang pemula, memang tidak perlu gitar yang “mahal”, tapi ia memerlukan gitar yang “benar”. Maka tidaklah tepat jika kita memilih gitar yang murah hanya karena kita masih pemula, karena gitar yang benar tidak ada yang murah.
Untuk memilih gitar, pertama harus kita tentukan dulu anggaran dananya, gitar kelas harga berapa yang akan dibeli. Nah, jadi harga berapa yang pas untuk pemula? Supaya kita mendapat gambaran, mari kita bandingkan harga gitar dengan biaya les gitarnya. Bagaimana jika kita pilih harga gitar seharga biaya les gitar selama ½ tahun? Tidak terlalu mahal kan? Tapi jika tidak kita bandingkan demikian, maka gitar ini memang nampak terlalu mahal untuk seorang pemula. Betul?
Apa saja masalah yang ditimbulkan dari gitar yang tidak memadai?
1. Masalah yang segera terasa setelah gitar dibeli:
a. Gitar dibuat dari kayu yang murah, suaranya jadi tidak jernih, lebih sulit didengar nadanya dibanding gitar yang bersuara jernih.
b. Untuk menekan biaya, proses pengeringan kayu dipersingkat., kayu jadi kurang kering, ini juga mengurangi kejernihan suaranya.
c. Dari point 1 dan 2 diatas, sustain juga jadi pendek. Sustain adalah lamanya gitar berbunyi jika senarnya dipetik, makin lama bunyi makin baik. Gitar yang tidak memadai, suaranya akan cepat mati. Salah satu kesulitan pemula yang terbesar adalah menekan senar dan mempertahankan supaya nadanya berbunyi terus sampai sekian ketuk. Bayangkan jika gitarnya sendiri suaranya cepat mati, kasihan sekali kan?
d. Mekanis tidak presisi, senar dalam keadaan ditekan jari atau dilepas memiliki tegangan yang terlalu beda, menyebabkan gitar sulit di stem, nadanya selalu fals. Yang lebih parah lagi jika letak fret-fretnya tidak presisi, ini jelas akan menyebabkan nada fals, tapi kasus ini memang jarang.
e. Ukuran-ukuran, seperti bentuk neck, lebar neck, jarak antar senar, dll, tidak standar sehingga tidak nyaman dimainkan. Jika suatu hari nanti beli gitar lagi yang kualitasnya memadai, murid harus beradaptasi lagi dengan gitar yang baru.
f. Senar 1 dan 6 jika letaknya terlalu kepinggir jika ditekan jari akan tergelincir keluar fingerboard.
g. Fret-buzz, adalah senar berbenturan dengan fret lain yang tidak sedang ditekan. Ketika memilih gitar bunyikan semua senar dengan ditekan di semua fret satu persatu dengan sabar dan teliti dan buktikan tidak ada fret-buzz.
h. Nut dan bridge terlalu tinggi, menyebabkan jari kiri sulit menekan senar dan cepat lelah. Tapi kasus ini masih dapat diperbaiki dengan diampelas hingga cukup rendah.
2. Masalah yang timbul setelah beberapa bulan:
a. Fret terbuat dari bahan yang berpori dan kurang keras, senar jadi cepat aus dan putus.
3. Masalah jangka panjang:
a. Neck tidak kuat menahan tegangan 6 senar, neck jadi bengkok atau melintir.
b. Tulang-tulang rangka yang menahan top body kurang memadai, top body jadi cembung disekitar bridge.
c. Lubang-lubang pada bridge dimana kita mengikat senar ke body gitar, jika terlalu kepinggir akan jebol dan tidak bisa digunakan lagi.
Catatan:
Fret: logam yang berjajar di fingerboard
Fingerboard: bidang datar yang melekat di neck, tempat fret ditanam dan tempat jari menekan senar
Neck: dari namanya dapat kita tebak, sebuah kayu berbentuk ramping panjang melekat ke body.
Body: bentuk yang tergemuk pada gitar, berisi rongga udara, berfungsi untuk resonansi suara.
Nut: batas ujung senar pada neck
Bridge: batas ujung senar pada body

sumber;Persatuan musisi sumenep